Pada sebuah proyek konstruksi bangunan
gedung, ada tahapan-tahapan pekerjaan yang dalam pelaksanaannya harus diatur
agar penyelesaian proyek tersebut dapat mencapai tujuan secara efektif dan
efisien. Bahkan untuk mencapai tujuan
tersebut, sering kali sebuah proyek konstruksi bangunan gedung memerlukan
konsultan Manajemen Konstruksi.
Manajemen konstruksi bertindak sebagai pengawas dalam sebuah proyek
konstruksi, yang juga bertugas melakukan evaluasi ketika ada penyimpangan
pelaksanaan. Dengan demikian, manajemen
konstruksi berfungsi dalam hal pengendalian biaya, pengendalian pelaksanaan dan
pengendalian waktu pelaksanaan.
Tahapan-tahapan pekerjaan
pada konstruksi bangunan gedung adalah sebagai berikut:
1.
Tahap
Perencanaan
Tahap
perencanaan dimulai dari adanya kebutuhan akan pemenuhan ruang untuk
beraktifitas, yang kemudian memunculkan ide untuk membangun sebuah gedung yang
dapat menampung kegiatan tersebut. Kegiatan
pada tahap perencanaan meliputi pembuatan rumusan perencanaan, mendesain,
membuat gambar kerja, menghitung rencana anggaran biaya serta membuat rincian
jadwal pelaksanaan.
2.
Tahap
Pekerjaan Pendahuluan.
Pekerjaan
pendahuluan wajib dilaksanakan, karena merupakan syarat yang harus dikerjakan
pada sebuah proyek konstruksi. Yang
termasuk pada pekerjaan pendahuluan adalah pengurusan ijin mendirikan bangunan,
mobilisasi alat dan tenaga kerja beserta kelengkapan administrasi di lapangan. Selain itu, ada hal-hal bersifat teknis yang
harus dikerjakan pada tahap pekerjaan pendahuluan, yaitu pemeriksaan lapangan
yang meliputi pemeriksaan kondisi tanah, sifat dan kontur tanah serta
pembersihan lapangan
3.
Tahap
Pelaksanaan Pembangunan.
Pada
tahapan ini, satu per satu pekerjaan konstruksi mulai dilaksanakan. Untuk bangunan gedung yang sederhana urutan
pengerjaannya adalah sebagai berikut:
1.1.
Pekerjaan
pondasi
1.2.
Pekerjaan
beton bertulang
1.3.
Pasangan
dinding
1.4.
Pekerjaan
utilitas gedung
1.5.
Pekerjaan
kusen pintu dan jendela
1.6.
Pekerjaan
atap
1.7.
Pekerjaan
finishing
Untuk
bangunan gedung yang lebih kompleks, jenis-jenis pekerjaan akan lebih banyak,
sehingga tahapan-tahapan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi juga lebih
kompleks dan memerlukan pengaturan yang lebih cermat agar hasil yang dicapai
dapat lebih efektif dan efisien.
4.
Tahap
Pemeliharaan Pekerjaan
Tahap
pemeliharaan pekerjaan adalah masa waktu yang diperlukan untuk membuktikan
bahwa proyek konstruksi sudah sesuai dan memenuhi kualitas yang dipersyaratkan.
Apabila dalam masa pemeliharaan terjadi kerusakan, maka pihak pelaksana
bertanggung jawab untuk memperbaikinya.
Setelah semua tahapan
dilalui, kemudian dilakukan persiapan penggunaan bangunan. Kegiatan membangun sebuah proyek konstruksi
berakhir ketika bangunan tersebut sudah bisa digunakan dengan sempurna.