Secara garis besar, lingkup pekerjaan
bangunan gedung meliputi kelompok-kelompok sebagai berikut:
1.
Design Development, adalah kelompok kerja yang
bertugas menyiapkan dokumen-dokumen
kelengkapan sebuah proyek konstrusi. Dokumen-dokumen yang dimaksud antara lain
adalah :
1.1.
Dokumen
kontrak
1.2.
Dokumen
asuransi dan jaminan
1.3. Shop drawing (gambar perencanaan) dan as
built drawing (gambar terlaksana)
1.4.
Site management, yaitu kelompok yang menyiapkan dokumen
perencanaan site.
1.5. Dokumentasi
proyek apabila pekerjaan sudah dilaksanakan, mulai dari dokumentasi 0%
pekerjaan sampai 100%.
2.
Site Work, adalah kelompok yang mengatur segala
sesuatu di lokasi proyek sebelum dan selama pelaksanaan proyek bangunan
gedung. Lingkup pekerjaan pada kelompok
ini adalah:
2.1. Setting Out, yaitu tahapan mengatur penempatan
fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam sebuah proyek pembangunan gedung,
misalnya kantor sementara, gudang bahan bangunan, area bongkar muat bahan
bangunan dan lain-lain.
2.2. Fasilitas
sementara, adalah segala sesuatu yang harus ada agar proyek pembangunan gedung
dapat berjalan seperti kantor sementara,
gudang bahan bangunan, area bongkar muat bahan bangunan dan lain-lain
2.3. Mobilisasi
dan demobilisasi, adalah tahapan pengangkutan bahan-bahan bangunan maupun
peralatan yang diperlukan dalam suatu pekerjaan konstruksi.
2.4.
Pembersihan
lahan, adalah tahapan yang harus dilakukan sebelum memulai pekerjaan pada
sebuah proyek konstruksi
2.5. Galian,
pemotongan dan timbunan, dilakukan dalam satu rangkaian pekerjaan pembersihan
lahan, terutama untuk lokasi site berkontur yang memerlukan proses cut and fill.
3.
Pekerjaan
Struktural, yang meliputi kelompok-kelompok pekerjaan:
3.1. Pekerjaan
struktur di atas tanah, meliputi pekerjaan rangka bangunan dan dinding pengisi.
3.2. Pekerjaan
struktur di bawah tanah, yang dimaksud adalahan pekerjaan pasangan pondasi.
3.3.
Rangka
atap
4.
Pekerjaan
Arsitektur, meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:
4.1.
Pekerjaan
beton
4.2.
Pekerjaan
logam
4.3.
Pekerjaan
kayu dan plastic.
4.4.
Pasangan
4.5.
Perlindungan
suhu dan kelembaban
4.6.
Bukaan
(jendela, pintu dan kusen)
4.7.
Finishing
5.
Pekerjaan
Mekanikal
5.1.
Plumbing
5.2.
Pemanasan,
ventilasi dan pengkondisian udara
5.3.
Pencegahan
kebakaran
6.
Pekerjaan
Elektrikal
6.1.
Sistem
distribusi jaringan listrik
6.2.
Sistem
pencahayaan
6.3.
Sistem
komunikasi
6.4.
Pencegahan
petir
7.
Fasilitas
Eksterior Bangunan
7.1.
Paving,
tempat parker dan pedestrian
7.2.
Pagar
dan gerbang
7.3. Pertamanan dan
landscaping
Secara lebih rinci, jenis-jenis
pekerjaan pada konstruksi bangunan gedung dapat dikelompokkan menjadi:
1.
Pekerjaan
Persiapan
Pekerjaan
persiapan adalah kelompok pekerjaan yang pertama kali dilakukan sebelum sebuah
proyek konstruksi bangunan dimulai. Yang termasuk dalam kelompok pekerjaan
persiapan antara lain:
1.1.
Pembuatan
pagar sementara,
1.2.
Pengukuran
dan pemasangan bouwplank
1.3.
Pembuatan
kantor sementara
1.4.
Pembuatan
gudang sementara
1.5.
Pembuatan
rumah jaga
1.6.
Pembersihan
dan perataan lapangan
1.7.
Pembuatan
bedeng pekerja
1.8.
Pembuatan
perancah dari bambu
1.9.
Pembuatan
jalan sementara
1.10. Pekerjaan pembongkaran.
Macam-macam
pekerjaan persiapan bisa berbeda antara proyek yang satu dengan yang lainnya,
tergantung besar kecilnya proyek. Sebagai contoh, untuk pekerjaan bangunan
dengan skala kecil, mungkin saja hanya ada pekerjaan pembersihan lapangan dan
pemasangan bouwplank.
2.
Pekerjaan
Tanah.
Yang
termasuk dalam kelompok pekerjaan tanah, antara lain adalah:
2.1. Pekerjaan
galian tanah. Pekerjaan galian ada
bermacam-macam, tergantung jenis tanah dan kedalamannya.
2.2.
Pekerjaan
pembuangan tanah
2.3.
Pekerjaan
pemadatan tanah
2.4.
Pekerjaan
urugan
3.
Pekerjaan
Pondasi.
Pondasi
adalah bagian struktur bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah, yang
berfungsi menyalurkan beban suatu bangunan ke dalam tanah sehingga bangunan
dapat berdiri kokoh. Pondasi harus
terletak pada tanah yang stabil dan mempunyai daya dukung cukup sesuai dengan
beban yang ada. Berdasarkan letaknya di
bawah permukaan tanah, pondasi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
3.1.
Pondasi
dangkal
3.2.
Pondasi
sedang
3.3.
Pondasi
dalam
Pemilihan
jenis pondasi pada suatu pekerjaan konstruksi tergantung pada daya dukung tanah
dan besar kecilnya beban suatu konstruksi di atasnya.
Untuk
konstruksi bangunan sederhana, biasanya menggunakan pondasi batu kali. Yang termasuk dalam kelompok pekerjaan
pondasi batu kali adalah:
a.
Pasangan
batu kosong (aanstamping)
b.
Pasangan
batu belah
4.
Pekerjaan
Beton
Beton
adalah campuran semen Portland, agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil)
dan air dengan perbandingan tertentu. Beton yang dikombinasikan dengan baja
tulangan disebut beton bertulang.
Tulangan baja akan memberikan kekuatan tarik yang tidak dimiliki oleh
beton. Dalam sebuah proyek konstruksi
yang termasuk dalam kelompok pekerjaan beton adalah:
4.1.
Pekerjaan
pembetonan
4.2.
Pekerjaan
pembesian
4.3.
Pekerjaan
bekisting
4.4.
Pekerjaan
PVC Waterstop
Berdasarkan bagian dari suatu konstruksi gedung,
pekerjaan beton dibedakan menjadi:
a.
Pekerjaan
pondasi beton bertulang
b.
Pekerjaan
sloof beton bertulang
c.
Pekerjaan
kolom beton bertulang
d.
Pekerjaan
ring balk beton bertulang
e.
Pekerjaan
balok beton bertulang
f.
Pekerjaan
plat beton bertulang
g.
Pekerjaan
tangga beton bertulang
5.
Pekerjaan
Pasangan.
Pekerjaan pasangan meliputi:
5.1.
Pasangan
dinding.
5.2.
Plesteran
5.3.
Acian
5.4.
Pekerjaan
penutup lantai.
Dinding
adalah bagian dari bangunan yang berfungsi untuk membatasi ruang luar dan ruang
dalam maupun antara ruang yang satu dengan ruang yang lain. Berdasarkan bahan yang digunakan, pekerjaan
pasangan dinding bisa dibedakan menjadi:
·
Pasangan
dinding bata merah
·
Pasangan
dinding batako
·
Pasangan
dinding kayu
·
Pasangan
dinding hebel
Selain
dengan plesteran dan acian, pasangan dinding juga bisa ditutup dengan pasangan
keramik dinding atau pasangan batu alam pada dinding.
Bahan
penutup lantai ada banyak macamnya, antara lain keramik, marmer, granit dan
ubin PC. Sedangkan untuk ruang luar digunakan paving block, koral sikat atau
batu alam.
6.
Pekerjaan
langit-langit / plafond
Pekerjaan
langit-langit meliputi pekerjaan rangka, pekerjaan penutup langit-langit dan
pekerjaan list langit-langit.
Berdasarkan bahan yang dipakai, rangka langit-langit bisa dibuat dari
kayu atau besi hollow. Sedangkan berdasarkan
bahan yang dipakai, penutup langit-langit, antara lain dibedakan menjadi:
·
Langit-langit
asbes
·
Langit-langit
tripleks
·
Langit-langit
gypsum board
·
Langit-langit
calsiboard
7.
Pekerjaan
Atap.
Atap
adalah bagian bangunan yang sangat penting, karena berfungsi untuk melindungi
penghuninya dari panas dan hujan.
Yang
termasuk pekerjaan atap antara lain adalah:
7.1.
Pekerjaan
kuda-kuda.
7.2.
Pekerjaan
rangka atap, yang meliputi murplat (balok dinding), balok nok, gording, jurai
luar dan jurai dalam.
7.3.
Pekerjaan
usuk dan reng
7.4.
Pekerjaan
penutup atap.
7.5.
Pekerjaan
bubungan.
7.6.
Pekerjaan
lisplank
Bahan-bahan
yang digunakan untuk kuda-kuda dan rangka atap antara lain kayu, baja IWF maupun
baja ringan. Sedangkan bahan penutup
atap bisa menggunakan, asbes, seng, genteng multiroof, genteng onduline,
genteng keramik, genteng beton dan lain-lain.
8.
Pekerjaan
Pintu dan Jendela
Pekerjaan
pintu dan jendela meliputi:
8.1.
Pekerjaan
kusen pintu dan jendela
8.2.
Pekerjaan
panil pintu
8.3.
Pekerjaan
daun jendela kaca
8.4.
Pekerjaan
boven light
9.
Pekerjaan
kunci dan kaca
Pekerjaan
kunci dan kaca adalah pekerjaan-pekerjaan untuk melengkapi pekerjaan pintu dan
jendela. Yang termasuk dalam pekerjaan
kunci dan kaca antara lain adalah:
9.1.
Pemasangan
kunci tanam
9.2.
Pemasangan
selot pintu
9.3.
Pemasangan
engsel pintu
9.4.
Pemasangan
engsel jendela
9.5.
Pemasangan
kait angina
9.6.
Pemasangan
doorcloser
9.7.
Pemasangan
doorstop
9.8.
Pemasangan
rel untuk pintu dorong
9.9.
Pemasangan
kaca bening
9.10.
Pemasangan
cermin
9.11.
Pemasangan
kaca patri
10.
Pekerjaan
pengecatan.
Pekerjaan
pengecatan pada sebuah bangunan gedung meliputi:
10.1. Pengerokan/pengikisan
permukaan cat lama, baik cat dinding, cat kayu maupun cat besi.
10.2.
Pelapisan
bidang kayu dengan teak oil
10.3.
Pelapisan
bidang kayu dengan vernis
10.4.
Pelapisan
bidang kayu dengan residu atau ter
10.5.
Pengecatan
kayu lama maupun baru
10.6.
Pengecatan
dinding lama
10.7.
Pengecatan
dinding baru.
10.8.
Pelapuran
dengan kapur
10.9.
Pemasangan
wall paper
10.10.
Pengecatan
baja/besi
11. Pekerjaan Sanitasi.
Yang
termasuk dalam pekerjaan sanitasi adalah:
11.1.
Pemasangan
kloset
11.2.
Pemasangan
urinoir
11.3.
Pemasangan
wastafel
11.4.
Pemasangan
bak mandi
11.5.
Pemasangan
pipa
11.6.
Pemasangan/pembuatan
bak control
11.7.
Pemasangan
floor drain
11.8.
Pemasangan
bak cuci piring
11.9.
Pemasangan
kran
12. Pekerjaan Elektrikal.
Sumber:
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR : 28/PRT/M/2016
TENTANG
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
Terima kasih
BalasHapusmantap
BalasHapusMantap Bu Anik, saya juga guru DPIB
BalasHapusMAKASIII BU GURU, THIS REALLY HELPIN' ME
BalasHapusTHANKS A LOT 😍👍